Kamis, 27 Juni 2024

Bukan Tenggelam, Namun Biarlah Hanyut

Tapakmu memar
Di atas pasir
Langkahmu terseok-seok
Ada kepingan kulit kerang
Menikam lapisan terdalam
Dibiarkan sakit
Dicabut sulit

Tak kuasa kauusahakan sendiri
Meminta tolong pun tak enak hati

Hanya lutut kananmu yang ditekuk
Jelas kau pincang
Kau tak punya pegangan
Beruntung sangat di antara semilir angin
Alih-alih oleng
Pasang surut air nampaknya lihai
Kau berserah diri untuk hanyut

Kerumunan panik
Tak serta-merta kau ditarik
Barangkali terlihat pelik
Sementang paceklik sedang naik

Tak terasa kau sudah berjinjit

Di tengah laut 
Kakimu tak lagi sakit
Di tengah laut
Kaupandang matahari terbit

Akhirnya kau berbalik
Seperti kerang yang terdampar
Kausinggah di pesisir
Kautengok tapakmu bersih
Sudut bibirmu terangkat dengan rintih

Tak harus manusia
'Tuk memisah perih
Laut pun berwelas asih

Tak harus manusia
'Tuk menyambut tanpa selisih
Hangat mentari pun menyapamu dengan fasih

"Awalnya terlanjur sedih, kini aku berterima kasih."

2 komentar:

Mereka Ataukah Aku?

Kutatap jendela yang memantulkan wajahku sendiri. Samar, tetapi cukup untuk membuatku muak. Di luar sana, kota ini berdengung oleh mesin-mes...